Tuesday, March 4, 2008

Kompas 5-Mar-08: Produksi Padi Tadah Hujan Meningkat (Yogyakarta)

Produksi Padi Tadah Hujan Meningkat
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI / Kompas Images
Petani di Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sedang memanen padi, Selasa (4/3). Saat ini harga gabah kering panen di tingkat petani terus turun hingga Rp 1.700 per kilogram. Petani rugi karena selama ini harga berbagai biaya produksi pertanian, seperti pupuk, sangat mahal. Belum lagi produktivitas tanaman pada panen kali ini juga rendah karena serangan hama.

Rabu, 5 Maret 2008 | 02:08 WIB

Wonosari, Kompas - Produksi padi tadah hujan di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan produksi sedikitnya 20 persen. Selain cukup air karena intensitas hujan yang tinggi, sebagian petani juga mulai menanam varietas baru padi ciherang yang lebih tahan pada kondisi kekeringan.

Bupati Gunung Kidul Suharto, dengan tingginya produksi gabah, merasa yakin tahun ini kecukupan pangan terwujud. Melalui peningkatan produksi minimal 20 persen, tahun ini Gunung Kidul diperkirakan memiliki stok pangan lebih dari 90.000 ton. Sementara jumlah stok pangan 2007 masih sekitar 41.000 ton.

”Tidak akan terjadi kekurangan pangan tahun ini. Saya yakin harga produk pertanian akan terus naik,” ujar Suharto saat melakukan panen raya padi di beberapa desa di Pulutan dan Tlogo Poso, Selasa (4/3).

Sementara itu, Provinsi Lampung menargetkan meningkatkan produksi gabah kering giling (GKG) menjadi 2,4 juta ton pada musim tanam 2008 ini. Untuk mencapai target itu dinas pertanian memanfaatkan bantuan benih padi nonhibrida sebanyak 1.500 ton dan 75 ton padi hibrida. Kepala Subdinas Produksi Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Lampung Kusnardi mengemukakan itu, Selasa.

Harga gabah

Pada masa musim panen di sebagian daerah sekarang, harga gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa, terus merosot menjadi Rp 2.000 per kg. Tiga hari lalu harga masih Rp 2.400 per kg. ”Padahal, pasokan gabah saat ini belum terlalu banyak,” ucap Bahroni, pemilik penggilingan padi di Kecamatan Mertoyudan.

Sejumlah petani di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan pula harga gabah GKP Rp 1.700 per kg. Kondisi itu diperparah dengan adanya serangan hama yang mengakibatkan rendahnya produktivitas tanaman.

Marzuki (55), petani di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Selasa (4/3), mengatakan, sejak panen sebulan lalu, harga GKP terus menurun. Pada pertengahan Januari, ia masih menjual dengan harga Rp 2.200 kg.(wkm/hln/egi/wie)